PJ. Walikota Kupang sementara mengikuti rapat yang dilaksanakan secara daring ini berlangsung di ruang rapat eks Wakil Wali Kota, Lantai II Kantor Wali Kota Kupang, Senin (9/9/2024).
Metronewsntt.com, Kupang- Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Kupang, Ignasius R. Lega, mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang diselenggarakan rutin setiap minggu oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Rapat yang dilaksanakan secara daring ini berlangsung di ruang rapat eks Wakil Wali Kota, Lantai II Kantor Wali Kota Kupang, Senin (9/9/2024).
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Dirjen Bina Bangda), Ir. Restuardy Daud, M.Sc., dalam sambutannya mengingatkan kembali kepada para Kepala Daerah untuk terus membuat terobosan kreatif di wilayah masing-masing agar tingkat inflasi dapat dikendalikan.
"Secara nasional, inflasi pada minggu pertama bulan September 2024 menunjukkan angka inflasi tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 2,12%, inflasi bulanan (month-to-month/mtm) sebesar -0,03%, dan inflasi kalender sebesar 0,87%," ujar Restuardy.
Ia juga menyebutkan bahwa terdapat lima komoditas yang mengalami kenaikan harga pada minggu pertama bulan September 2024, yaitu minyak goreng, bawang merah, daging ayam ras, cabai rawit, dan beras. Namun, secara umum, harga pangan strategis masih relatif stabil.
Sementara itu, berdasarkan laporan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Kupang yang disampaikan oleh Staf Ahli Muda Badan Statistik Kota Kupang, Martina Riwu Dake, inflasi tahunan di Kota Kupang (yoy) tercatat sebesar 1,06%, inflasi bulanan (mtm) sebesar -0,36%, dan inflasi kalender sebesar 2,15%.
Menindaklanjuti arahan Dirjen Bina Bangda, Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, menegaskan bahwa Pemerintah Kota Kupang harus mendukung upaya pengendalian inflasi, khususnya dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di daerah.
"Kita harus terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi bahan pangan serta komoditas penting lainnya demi menjaga daya beli masyarakat Kota Kupang," tegas Linus Lusi.
Penjabat Wali Kota juga menyoroti salah satu upaya untuk menekan lonjakan inflasi melalui program urban farming. Ia berharap agar program ini, yang pernah dicanangkan oleh pemimpin sebelumnya, dihidupkan kembali dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong milik Pemerintah Kota Kupang, terutama menjelang musim penghujan yang akan segera tiba.
Menutup pertemuan, Penjabat Wali Kota Kupang berharap agar Pemerintah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang di bawah koordinasi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang melakukan pemantauan pasar pada Selasa (10/9/2024).
Rakor ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kupang, Drs. Iskandar Kapitan, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kupang, Bernadinus Mere, Sekretaris Polisi Pamong Praja Kota Kupang, Alan Girsang,, Plt. Kepala Dinas Pertanian Kota Kupang, Ritha E. H. W. Lay, dan Direktur Keuangan Perumda Pasar Kota Kupang, Maxi Nomleni. (mnt/*)